Kota Depok yang sepertinya terbelah persis oleh kali Ciliwung mempunyai sejarah panjang, sejak Ki Aling Linggawuni menetap di Cilangkap Tapos Depok, salah satu walisongo murid Maulana Magribi di Gresik dan Syech Quro Hasanudin Karawang ini disebut juga Ki Langkap Kahfidatu, pada tarikh 1484 Masehi sempat menjadi guru Sunan Kalijaga saat berdakwah ke Pajajaran, keduanya sempat bertemu di lokasi mata air Kali Sunter Cilangkap. Lalu jejak sejarah yang lain adalah makam Ratu Jaya istri Raden Papak dan lokasi embah buyut Beji di Depok I menunjukkan hubungan pasukan Banten dibawah Maulana Hasanudin yang membuka pos di Beji , lalu pasukan Ratu Anti Maimunah di Karadenan, Bojong Gedhe Bogor dalam perjalanan menaklukkan kerajaan Pajajaran dibawah Raja Surowisesa kira kira bertarikh 1560 Masehi , Disusul datangnya pasukan sandi Mataram tahun 1620 di wilayah Tapos Depok dalam ekspedisi rahasia yang dipimpin oleh Rati Roro Pembayun (putri kesayangan Panembahan Senopati Mataram dan putranya Ki Lurah Bagus Wanabaya, mereka membangun pos di hutan Kali Sunter hingga pasukan Mataram dibawah Raja Sultan Agung menyerang besar besaran Batavia pada tahun 1628 - 1629 dalam ekspedisi Koloduto , Mataram mendapatkan kemenangan setelah kepala Yaan Piters Zoen Coen, Gubernur Jendral VOC ke 4 Batavia ditebas dan dibawa ke Mataram, jejak pasukan gerilya Mataram masih bercokol di Depok, sebab pengaruh putra Bagus Wonoboyo yang bernama Raden Panji Wanayasa tetap menetap di Tapos Depok, dan membuka jasa perjalanan haji bagi para jamaah haji dari seluruh wilayah Nusantara bagian Timur, putra Panji Wanayasa bertebaran kepelosok Jawa dan menjadi orang terpengaruh, sebut saja Untung Suropati, Ki Ageng Gribig Klaten, Maulana Aris Leles Garut dan Syech Abdul Muhyi Pamijahan di Ciamis Jawa Barat. Lalu Depok kembali menjadi tempat terhormat setelah rombongan Sultan Ageng Tirtayasa Banten bertempu di wilayah Tapos , dimana bukti kuburan keramat seperti Ambo Mayang Sari di Cimpaeun dan Tubagus Pangeling di Leuwinanggung ditahun 1682, tahun 1700an lah Cornelis Chastelein mendapat perintah VOC untuk membuka markas tentara khusus dalam menghadapi gelombang pemberontakan Jawa Barat yang dilakukan oleh Haji Perwatasari dari Jampang dan Tanujiwa dari Bogor
terima kasih untuk info sejarah di banjaran pucung sangat berguna untuk murid-murid saya
BalasHapusIni sumber referensi dari mana ya ?
BalasHapusAda yg bsa kasih tau sumbernya darimana?
BalasHapusDear admin...mau tanya dimana letak makam Ki langkap Kahfidatu/ki linggawuni berada ?
BalasHapusTerimakasih, ternyata banyak sejarah di tempat saya tinggal, jadi pengen ziarah ke makam tubagus pangeling
BalasHapus